5 Trik Berinvestasi untuk Anak Muda : Mulai dari Sekarang, Nikmati di Masa Depan
Nah, berikut ini adalah 5 trik berinvestasi cerdas untuk anak muda, supaya kamu bisa mulai membangun masa depan finansialmu dari sekarang.
Baca Juga : Tren Viral TikTok Juni-Juli 2025
Baca Juga : 4 Cara Membuat Video AI Menggunakan Gemini AI
1. Pahami Tujuan dan Profil Risikomu
Sebelum investasi, tentukan tujuan keuanganmu: apakah untuk beli rumah, modal usaha, dana pensiun, atau traveling ke luar negeri? Lalu, kenali profil risikomu apakah kamu tipe konservatif (minim risiko), moderat, atau agresif (siap ambil risiko besar demi keuntungan tinggi)?
Dengan memahami ini, kamu bisa memilih instrumen investasi yang sesuai. Misalnya:
-
Konservatif: deposito, reksa dana pasar uang.
-
Moderat: reksa dana campuran, obligasi.
-
Agresif: saham, kripto, P2P lending.
2. Mulai dari Nominal Kecil
Jangan tunggu punya ratusan juta baru mulai investasi. Sekarang, banyak platform yang memungkinkan kamu berinvestasi mulai dari Rp10.000 saja, terutama di reksa dana atau emas digital.
Contohnya:
-
Reksa dana via aplikasi Bibit, Ajaib, atau Tokopedia Investasi.
-
Emas digital via Pegadaian, Pluang, atau e-commerce.
Mulai kecil, tapi rutin itulah kunci consistency over perfection.
3. Pakai Uang Dingin, Bukan Dana Darurat
Pastikan uang yang kamu investasikan adalah “uang dingin” alias uang yang tidak akan kamu pakai dalam waktu dekat. Jangan gunakan:
-
Uang sewa kosan
-
Uang untuk makan
-
Dana darurat
Kenapa? Karena investasi memiliki fluktuasi. Nilainya bisa naik-turun, terutama jika kamu bermain di saham atau kripto. Jadi, penting untuk mengatur keuangan dengan benar dulu sebelum masuk ke dunia investasi.
4. Belajar dari Sumber yang Terpercaya
Banyak anak muda terjebak investasi bodong karena kurang literasi keuangan. Maka dari itu, pastikan kamu:
-
Ikut webinar atau workshop dari lembaga keuangan resmi.
-
Baca buku tentang investasi (contoh: The Intelligent Investor, Rich Dad Poor Dad).
-
Ikuti influencer keuangan yang edukatif dan jujur.
Jangan tergoda iming-iming “cuan instan” dari konten-konten viral tanpa verifikasi. Cek legalitas platform-nya di OJK (Otoritas Jasa Keuangan) sebelum setor dana.
5. Berpikir Jangka Panjang, Bukan Kaya Cepat
Ingat:
“The best time to invest was yesterday. The second best time is today.”
Kesimpulan
Berinvestasi sejak muda bukan hanya mungkin, tapi sangat disarankan. Dengan memahami risiko, memulai dari kecil, dan konsisten, kamu sedang membangun kebebasan finansial di masa depan. Jangan tunggu sempurna mulailah sekarang, dan belajar sambil jalan.
0 Komentar